Minggu, 18 November 2012

UJI ASAM LEMAK

UJI ASAM LEMAK


Judul     : Uji Asam Lemak
Tanggal : Selasa 30 Oktober 2012
Tujuan : Untuk mempelajari saponifikasi dan pembentukan sabun, dengan prinsip yakni:
a.       Saponifikasi : Proses pemisahan lemak dan minyak dengan alkali, dimana terjadi pelepasan asam lemak bebas dan gliserol.
b.      Pembentukan sabun : Kelebihan alkali yang ada bereaksi dengan asam lemak yang dilepaskan membentuk garam natrium atau kalium yang memberikan karakteristik larutan bersabun. Sabun larut dalam air tetapi diendapkan oleh penambahan NaCl berlebih. Garam magnesium dan garam kalsium tidak larut dan bilasabun dicampur dengan air sudah berbusa.[1]
A.    PENDAHULUAN

B.      ALAT DAN BAHAN
Alat
Bahan
Tabung Reaksi
Lemak Hewan ( Mentega )
Pipet Tetes
Minyak Tumbuhan ( Jelantah)
Kaki tiga
Asam Lemak (Kemiri)
Kasa
KOH alkoholik ( 100g/1)
Bunsen
Phenolphtalin (10 g /1 dalam alkohol)
Gelas kimia
Naoh (0,1 mol/1)

Cacl2 (50 g/1)

MgCl2 (50 g /1)

Timbal asetat (50 g/1)
 
   
 C. PROSEDUR KERJA
I. SAPONIFIKASI :
1. Masukkan Lemak ke dalam tabung reaksi setinggi kira-kira 0,5 cm, tambahkan larutan KOH dalam alkohol sampai lemak terendam, kemudian didihkanlah selama satu menit.
2. Tambahkan 10 ml air dan didihkan selama 1 menit kemudian dinginkan
3. Setelah dingin  tambahkan HCl sampai larutan menjadi asam dan meninggalkan lapisan asam lemak di permukaan cairan, pisahkan lemak tersebuta menjadi dua yakni: Sebagian lemak dilanjutkan pada proses PEMBENTUKAN SABUN dan Sebagian lemak dilanjutkan pada proses UJI UNTUK ASAM LEMAK.
II.  PEMBENTUKAN SABUN.
1. Panaskan asam lemak dengan air dan dengan hati-hati tambahkan alkali sampai didapatkan larutan jenuh.
2. Panaskan sedikit asam stearat dengan 2 ml NaOH encer dan amati pemunculan larutan bersabun.
3. Asamkan dengan HCl, amati!
4. Jenuhkan dengan NaCl, kemudian catat pemisahan sabun natrium.
5. Tambahkan beberapa tetes larutan CaCl2 pada sampel sabun, lalu amatilah pengendapan dari garam yang tidak larut.
III. UJI UNTUK ASAM LEMAK 
1. Tambahkan alkali encer dengan hati-hati ke dalam larutan phenolpthalin sampai didapatkan warna merah muda (pink) yang permanen.
2. Lalu, teteskan larutan tersebut setetes-setetes ke dalam larutan lemak.
3. Teteskan/ masukanlah eter kedalam larutan lemak + alkali encer +  phenolpthalin, prose tersebut yakni uji eter.
4. Amati!, jika terdapat asam lemak bebas, warna akan hilang.bandingkan hasil ini untuk mentega, minyak, dan asam stearat.

C. HASIL PENGAMATAN





































PEMBAHASAN :
*      Saponifikasi
            Berdasarkan pengamatan, ketika bahan dicampur KOH dan dipanaskan , pada minyak kelapa menghasilkan 2 lapisan, yang bagian bawah adalah KOH dan bagian atas adalah minyak kelapa, begitupun juga mentega,menghasilkan 2 lapisan , lapisan atas berwarna kuning keruh dan bagian bawah berwarna lebih bening dari lapisan atasnya. Sedangkan pada ekstrak kemiri terjadi Perubahan warna dari putih keruh menjadi kuning bening, dan ada endapan di bawahnya serta ada lemak di atasnya. Pada proses berikutnya ketika larutan sebelumnya dicampur KOH lalu ditambah dengan air kemudian dididihkan, pada minyak kelapa menghasilkan gelembung dan gumpalan putih, lapisan bawah berwarna putih keruh dan lapisan atas adalah minyak. Pada bahan mentega menghasilkan 2 lapisan, lapisan atas berwarna kuning emas, dan bagian bawah bening, sedangkan pada ekstrak kemiri lemak yang diatas menjadi tambah bening, tetap ada endapan, dan warnanya menjadi putih bening. Ketika asam + KOH + Air + HCl, pada minyak kelapa Setelah ditetesi Hcl, gumpalan putih pada lapisan bawah menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Warna lapisan bawah tetap keruh, serta terlihat lapisan atas ditempati lemak minyak sedangkan bagian bawah ditempati lapisan berwarna putih keruh namun lebih bening dari sebelumnya, dan setelah ditambah alkali terlihat adanya dua lapisan atas merupakan asam lemak yang berwarna kuning emas sedangkan bagian bawah berwarna bening. Pada mentega setelah ditambah alkali  hasilnya bercampur berwarna kuning pudar. Pada ekstrak kemiri setelah dingindan ditambah HCl menghasilkan cairan berwarna putih keruh dengan adanya gumpalan warna putih pekat. Berdasarkan litelatur, hasil saponifikasi yakni gliserol dan 3CH3(CH2)14CO2Na.
*      Pembentukan Sabun
Berdasarkan pengamatan, ketika larutan dicampur HCl, pada minyak kelapa menghasilkan 2 lapisan, atas(asam lemak)berwarna kuning emas, dan bawah berwarna bening sedikit keruh. Pada mentega juga menghasilkan 2 lapisan, lapisan atas berwarna kuning emas dan lapisan bawah berwarna putih keruh. Sedangkan pada ekstrak kemiri ada gelembung kecil di atasnya pada endapan minyak,  terdapat sedikit gumpalan dibagian bawah. ketika ditambha larutan NaCl, pada minyak kelapa tidak terjadi perubahan apapun, pada mentega terjadi perubahan pada lapisan bawahnya menjadi putih keruh, Larutan membentuk dua lapisan, yakni lapisan atas berwarna kuning emas, sedangkan bagian bawah putih keruh, sedangkan pada ekstrak kemiri gumpalan putihnya naik keatas. Ketika ditambahkan CaCl2 , pada minyak kelapa terlihat adanya dua lapisan atas merupakan asam lemak yang berwarna kuning emas sedangkan bagian bawah berwarna bening sedikit keruh dan terdapat endapan menggumpal berwarna putih, pada mentega larutan membentuk dua lapisan, yakni lapisan atas berwarna kuning emas, sedangkan bagian bawah putih keruh. , namun lapisan bawah lebih keruh dibandingkan sebelumnya sedangkan pada ekstrak kemiri gumpalan putihnya menjadi hancur.
Pada proses pembuatan sabun yang kami lakukan ternyata asam lemak yang dihasilkan pada proses saponifikasi, di pembentukan sabun diubah kembali menjadi lemak, sehingga pembentukan sabun yang kami lakukan sebenarnya bahan dasarnya asam lemak pada proses saponifikasi yang diubah kembali menjadi lemak.
*      Uji Asam Lemak Bebas
Pada uji ini, ketika larutan alkali dan larutan penolpthalin dicampurkan, dan ditambahkan asam lemak dan eter, pada minyak kelapa, mentega, dan ekstrak kemiri tidak terdapat asam lemak bebas. Hal tersebut ditandai dengan masih dominannya warna pink pada larutan atau warnanya pinknya tidak hilang, hal tersebut bearti larutan pada larutan tidak terdapat asam lemak bebas atau lemak bebas hanya sedikit. Menurut teori, ditangkapnya asam lemak bebas ditandai dengan hilangnya warna pada campuran larutan alkali encer+ phenopthalin + asam lemak, dimana semakin banyak asam lemak bebas ditangkap, bearti semakin hilang pula warna merah muda pada campuran larutan tersebut. 
  D. PERTANYAAN DAN JAWABAN
1.      Bagaimana cara kerja Sabun Membersihkan Kotoran Pada Pakaian?
Jawab:
Sabun membersihkan dengan bertindak sebagai emulsi. Cara kerja sabun yakni pada bagian hidrofob ( tidak mudah larut dalam air) molekul sabun masuk ke dalam lemak, sedangkan ujungnya yang bermuatan negatif ada di bagian luar. Oleh karena adanya gaya tolak antara muatan listrik, maka kotoran akan terpecah menjadi partikel-partikel kecil dan membentuk emulsi. Dengan demikian kotoran mudah terlepas dari kain atau benda lain. ( Anna Peodjiadi 2005: 57-58)
Litelatur lain menjelaskan, molekul sabun terdiri dari bagian yang disebut ekor dan kepala. Ekor sabun terdiri dari bahan minyak dan kepala sabun terdiri dari bahan air (lihat bahan pembuat sabun). Karena ekor sabun terdiri dari minyak, maka ekor sabun akan bisa menyatu dengan kotoran yang terdiri dari minyak juga. Sementara itu kepala sabun yang terdiri dari air akan melekat dengan molekul air. Itulah sebabnya sabun bisa membawa minyak dan air sekaligus.[7] 
KESIMPULAN :
1.      Kesimpulan Materi
            Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak, baik yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Berdasarkan sifat fisika, Makin panjang rantaikarbon, maka semakin tinggi titik leburnya serta asam lemak tidak jenuh mempunyai titik lebur lebih rendah dibandingkan asam lemak jenuh. Berdasarkan sifat kimianya, asam lemak merupakan asam lemah. Asam lemak yang digunakan untuk  sabun umumnya adalah asam palminat atau stearat, dan pada uji yang akan kami lakukan adalah dengan menggunakan asam stearat. Sabun berfungsi sebagai emulgator dan mempunyai sifat dapat menurunkan tegangan permukaan air, sehinga timbulnya busa apabila sabun dilarutkan dalam air dan diaduk.
Sabun merupakan bahan logam alkali dengan rantai asam monocarboxylic yang panjang. Sabun dibuat melalui proses saponifikasi lemak minyak dengan larutan alkali membebaskan gliserol. Macam- macam sabun diantaranya, shaving cream, Sabun cair, Sabun kesehatan, sabun chip, dan Sabun bubuk, pembagian macam-macam sabun ini terdapat perbedaan pendapat berdasarkan litelatur lainnya. Bahan baku pembuatan sabun diantaranya, minyak/lemak, alkali, serta bahan pendukung lainnya. Metode pembuatan sabun diantaranya, metode batch, metode kontinu. Pembuatan sabun industry diantaranya memiliki tahapan saponifikasi lemak netral , pengeringan sabun , netralisasi asam lemak, dan penyempurnaan sabun. Cara kerja sabun yakni dimana ekor sabun yang terdiri dari minyak, maka ekor sabun akan bisa menyatu dengan kotoran yang terdiri dari minyak juga. Sementara itu kepala sabun yang terdiri dari air akan melekat dengan molekul air. Itulah sebabnya sabun bisa membawa minyak dan air sekaligus.
2.      Kesimpulan Praktikum
Berdasarkan litelatur, hasil saponifikasi yakni gliserol dan 3CH3(CH2)14CO2Na. Proses saponifikasi yang kita lakukan menggunakan alkali  KOH, dimana alkali tersebut digunakan untuk pembuatan sabun lunak dan cair, KOH banyak digunakan dalam pembuatan sabun cair karena sifatnya yang mudah larut dalam air. Pada proses pembentukan sabun yang kami lakukan sebenarnya bahan dasarnya asam lemak pada proses saponifikasi yang diubah kembali menjadi lemak. Semakin banyak asam lemak bebas ditangkap, bearti semakin hilang pula warna merah muda pada campuran larutan tersebut.
Hasil akhir minyak jelantah berdasarkan praktikum, dari saponifikasi yakni tampak adanya dua lapisan dimana dibagian atas merupakan asam lemak dengan warna lebih bening dibandingkan dengan warna lemak sebelumnya, dan dibagian lapisan bawah air berwarna bening agak keruh yang sebelumnya sempat terlihat adanya gumpalan berwarna putih. Pada pembentukan sabun, lapisan masih dua lapis, namun pada hasil akhir terlihat endapan gumpalan berwarna putih. Pada uji asam lemak bebas, hasil akhirnya yakni tidak terdapat/hanya sedikit terdapat asam lemak bebas karena warna larutan masih berwarna pink.
Berdasarkan hasil praktikum pada mentega, diperoleh pada proses saponifikasi ketika ditambah KOH dan setelah didihkan lapisan bagian atas berwarna kuning keruh sedangkan lapisan bawahnya lebih bening daripada lapisan atas, namun setelah ditambah alkali menghasilkan warna kuning pudar. Pada pembentukan sabun, pada hasil akhir terlihat adanya dua lapisan pada larutan, yakni lapisan atas berwarna kuning emas, sedangkan bagian bawah putih keruh. Pada uji asam lemak bebas, hasil akhir didapatkan pada larutan masih terlihat berwarna pink, hal itu bearti tidak ada asam lemak lemak bebas, atau asam lemak bebas hanya sedikit sekali.
            Berdasarkan hasil praktikum pada ekstrak kemiri, pada proses saponifikasi, setelah ditambah HCl, larutan Warnanya menjadi putih susu dan ada gumpalan putih yang terpisah dengan cairannya. Pada pembentukan sabun, saat ditambah hcl terlihat gelembung kecil di bagian atas, setelah ditambah NaCl gumpalan putihnya yang asalnya berda di bawah menjadi naik ke atas, dan setelah ditambah CaCL gumpalan yang berwarna putih nya menjadi hancur.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pusaka Utama
Campbell. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga
Listiawati, Mila. 2012. Panduan Praktikum Biokimia. Bandung: UIN SGD Bandung
Poedjiadi, Anna. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press
http://id.wikipedia.org/wiki/Saponifikasi











1 komentar:

  1. Slot Machine Games at JCM HOLDINGS - JamBase
    Play 안성 출장안마 Slot Machine Games at JCM HOLDINGS! 정읍 출장샵 강릉 출장마사지 We have a huge selection of Slot Machine Games including slots, Video Poker, 군산 출장안마 Video POKER, Craps 계룡 출장안마 & Video

    BalasHapus