UJI ASAM LEMAK
Judul : Uji Asam Lemak
Tanggal :
Selasa 30 Oktober 2012
Tujuan : Untuk
mempelajari saponifikasi dan pembentukan sabun, dengan prinsip yakni:
a.
Saponifikasi
: Proses pemisahan lemak dan minyak dengan alkali, dimana terjadi pelepasan
asam lemak bebas dan gliserol.
b.
Pembentukan
sabun : Kelebihan alkali yang ada bereaksi dengan asam lemak yang dilepaskan
membentuk garam natrium atau kalium yang memberikan karakteristik larutan
bersabun. Sabun larut dalam air tetapi diendapkan oleh penambahan NaCl
berlebih. Garam magnesium dan garam kalsium tidak larut dan bilasabun dicampur
dengan air sudah berbusa.[1]
A. PENDAHULUAN
B.
ALAT
DAN BAHAN
Alat
|
Bahan
|
Tabung Reaksi
|
Lemak Hewan ( Mentega )
|
Pipet Tetes
|
Minyak Tumbuhan ( Jelantah)
|
Kaki tiga
|
Asam Lemak (Kemiri)
|
Kasa
|
KOH alkoholik ( 100g/1)
|
Bunsen
|
Phenolphtalin (10 g /1 dalam alkohol)
|
Gelas kimia
|
Naoh (0,1 mol/1)
|
Cacl2 (50 g/1)
|
|
MgCl2 (50 g /1)
|
|
Timbal asetat (50 g/1)
|
I. SAPONIFIKASI :
1. Masukkan
Lemak ke dalam tabung reaksi setinggi kira-kira 0,5 cm, tambahkan larutan KOH
dalam alkohol sampai lemak terendam, kemudian didihkanlah selama satu menit.
2. Tambahkan 10 ml air dan didihkan selama 1 menit
kemudian dinginkan
3. Setelah
dingin tambahkan HCl sampai larutan
menjadi asam dan meninggalkan lapisan asam lemak di permukaan cairan, pisahkan
lemak tersebuta menjadi dua yakni: Sebagian lemak dilanjutkan pada proses PEMBENTUKAN SABUN dan Sebagian lemak dilanjutkan pada proses UJI UNTUK ASAM LEMAK.
II. PEMBENTUKAN SABUN.
1. Panaskan
asam lemak dengan air dan dengan hati-hati tambahkan alkali sampai didapatkan
larutan jenuh.
2. Panaskan
sedikit asam stearat dengan 2 ml NaOH encer dan amati pemunculan larutan
bersabun.
3. Asamkan dengan HCl, amati!
4. Jenuhkan
dengan NaCl, kemudian catat pemisahan sabun natrium.
5. Tambahkan
beberapa tetes larutan CaCl2 pada sampel sabun, lalu amatilah
pengendapan dari garam yang tidak larut.
III. UJI UNTUK ASAM LEMAK
1. Tambahkan
alkali encer dengan hati-hati ke dalam larutan phenolpthalin sampai didapatkan
warna merah muda (pink) yang permanen.
2. Lalu,
teteskan larutan tersebut setetes-setetes ke dalam larutan lemak.
3. Teteskan/
masukanlah eter kedalam larutan lemak + alkali encer + phenolpthalin, prose tersebut yakni uji eter.
4. Amati!,
jika terdapat asam lemak bebas, warna akan hilang.bandingkan hasil ini untuk
mentega, minyak, dan asam stearat.
C. HASIL PENGAMATAN
PEMBAHASAN :
Saponifikasi
Berdasarkan pengamatan, ketika bahan dicampur KOH dan
dipanaskan , pada minyak kelapa menghasilkan 2 lapisan, yang bagian bawah
adalah KOH dan bagian atas adalah minyak kelapa, begitupun juga
mentega,menghasilkan 2 lapisan , lapisan atas berwarna kuning keruh dan bagian
bawah berwarna lebih bening dari lapisan atasnya. Sedangkan pada ekstrak kemiri terjadi
Perubahan warna dari putih keruh menjadi kuning bening, dan ada endapan di
bawahnya serta ada lemak di atasnya. Pada proses berikutnya ketika larutan sebelumnya dicampur KOH lalu
ditambah dengan air kemudian dididihkan, pada minyak kelapa menghasilkan
gelembung dan gumpalan putih, lapisan bawah berwarna putih keruh dan lapisan
atas adalah minyak. Pada bahan mentega menghasilkan 2 lapisan, lapisan atas
berwarna kuning emas, dan bagian bawah bening, sedangkan pada ekstrak kemiri lemak yang
diatas menjadi tambah bening, tetap ada endapan, dan warnanya menjadi putih
bening. Ketika asam + KOH + Air + HCl, pada minyak
kelapa Setelah ditetesi
Hcl, gumpalan putih pada lapisan bawah menjadi berkurang atau bahkan tidak ada.
Warna lapisan bawah tetap keruh, serta terlihat lapisan atas ditempati lemak
minyak sedangkan bagian bawah ditempati lapisan berwarna putih keruh namun
lebih bening dari sebelumnya, dan setelah ditambah alkali terlihat adanya dua
lapisan atas merupakan asam lemak yang berwarna kuning emas sedangkan bagian
bawah berwarna bening. Pada mentega setelah ditambah alkali hasilnya bercampur berwarna kuning pudar. Pada
ekstrak kemiri setelah dingindan ditambah HCl menghasilkan cairan berwarna
putih keruh dengan adanya gumpalan warna putih pekat. Berdasarkan litelatur,
hasil saponifikasi yakni gliserol dan 3CH3(CH2)14CO2Na.
Pembentukan
Sabun
Berdasarkan
pengamatan, ketika larutan dicampur
HCl, pada minyak kelapa menghasilkan 2 lapisan, atas(asam lemak)berwarna kuning
emas, dan bawah berwarna bening sedikit keruh. Pada mentega juga menghasilkan 2
lapisan, lapisan atas berwarna kuning emas dan lapisan bawah berwarna putih keruh.
Sedangkan pada ekstrak kemiri ada gelembung kecil di atasnya pada endapan
minyak, terdapat sedikit gumpalan
dibagian bawah. ketika ditambha larutan NaCl, pada minyak kelapa tidak terjadi
perubahan apapun, pada mentega terjadi perubahan pada lapisan bawahnya menjadi
putih keruh, Larutan membentuk dua lapisan, yakni lapisan atas berwarna kuning
emas, sedangkan bagian bawah putih keruh, sedangkan pada ekstrak kemiri
gumpalan putihnya naik keatas. Ketika ditambahkan CaCl2 , pada minyak kelapa terlihat
adanya dua lapisan atas merupakan asam lemak yang berwarna kuning emas
sedangkan bagian bawah berwarna bening sedikit keruh dan terdapat endapan
menggumpal berwarna putih, pada mentega larutan
membentuk dua lapisan, yakni lapisan atas berwarna kuning emas, sedangkan
bagian bawah putih keruh. , namun lapisan bawah lebih keruh dibandingkan
sebelumnya sedangkan pada ekstrak kemiri gumpalan putihnya menjadi
hancur.
Pada
proses pembuatan sabun yang kami lakukan ternyata asam lemak yang dihasilkan
pada proses saponifikasi, di pembentukan sabun diubah kembali menjadi lemak,
sehingga pembentukan sabun yang kami lakukan sebenarnya bahan dasarnya asam
lemak pada proses saponifikasi yang diubah kembali menjadi lemak.
Uji
Asam Lemak Bebas
Pada uji
ini, ketika larutan alkali dan larutan penolpthalin dicampurkan, dan
ditambahkan asam lemak dan eter, pada minyak kelapa, mentega, dan ekstrak
kemiri tidak terdapat asam lemak bebas. Hal tersebut ditandai dengan masih
dominannya warna pink pada larutan atau warnanya pinknya tidak hilang, hal
tersebut bearti larutan pada larutan tidak terdapat asam lemak bebas atau lemak
bebas hanya sedikit. Menurut teori, ditangkapnya asam lemak bebas ditandai
dengan hilangnya warna pada campuran larutan alkali encer+ phenopthalin + asam
lemak, dimana semakin banyak asam lemak bebas ditangkap, bearti semakin hilang
pula warna merah muda pada campuran larutan tersebut.
D. PERTANYAAN
DAN JAWABAN
1.
Bagaimana
cara kerja Sabun Membersihkan Kotoran Pada Pakaian?
Jawab:
Sabun
membersihkan dengan bertindak sebagai emulsi. Cara kerja sabun yakni pada
bagian hidrofob ( tidak mudah larut dalam air) molekul sabun masuk ke dalam
lemak, sedangkan ujungnya yang bermuatan negatif ada di bagian luar. Oleh
karena adanya gaya tolak antara muatan listrik, maka kotoran akan terpecah
menjadi partikel-partikel kecil dan membentuk emulsi. Dengan demikian kotoran
mudah terlepas dari kain atau benda lain. ( Anna Peodjiadi 2005: 57-58)
Litelatur
lain menjelaskan, molekul sabun terdiri dari bagian yang disebut ekor
dan kepala. Ekor sabun terdiri dari bahan minyak dan kepala sabun terdiri dari
bahan air (lihat bahan pembuat sabun). Karena ekor sabun terdiri dari minyak,
maka ekor sabun akan bisa menyatu dengan kotoran yang terdiri dari minyak juga.
Sementara itu kepala sabun yang terdiri dari air akan melekat dengan molekul
air. Itulah sebabnya sabun bisa membawa minyak dan air sekaligus.[7]
KESIMPULAN :
1.
Kesimpulan
Materi
Asam lemak adalah asam organik yang
terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak, baik yang berasal dari hewan
atau tumbuhan. Berdasarkan sifat fisika, Makin panjang rantaikarbon, maka
semakin tinggi titik leburnya serta asam lemak tidak jenuh mempunyai titik
lebur lebih rendah dibandingkan asam lemak jenuh. Berdasarkan sifat kimianya,
asam lemak merupakan asam lemah. Asam lemak yang digunakan untuk sabun umumnya adalah asam palminat atau
stearat, dan pada uji yang akan kami lakukan adalah dengan menggunakan asam
stearat. Sabun berfungsi sebagai emulgator dan mempunyai sifat dapat menurunkan
tegangan permukaan air, sehinga timbulnya busa apabila sabun dilarutkan dalam
air dan diaduk.
Sabun merupakan bahan logam
alkali dengan rantai asam monocarboxylic yang panjang. Sabun dibuat melalui proses saponifikasi lemak minyak dengan
larutan alkali membebaskan gliserol. Macam- macam sabun diantaranya, shaving cream, Sabun cair, Sabun
kesehatan, sabun chip, dan Sabun bubuk, pembagian macam-macam sabun ini
terdapat perbedaan pendapat berdasarkan litelatur lainnya. Bahan baku pembuatan
sabun diantaranya, minyak/lemak, alkali, serta bahan pendukung lainnya. Metode
pembuatan sabun diantaranya, metode batch, metode kontinu. Pembuatan sabun
industry diantaranya memiliki tahapan saponifikasi lemak netral , pengeringan sabun , netralisasi
asam lemak, dan penyempurnaan
sabun. Cara kerja sabun yakni
dimana ekor sabun yang terdiri
dari minyak, maka ekor sabun akan bisa menyatu dengan kotoran yang terdiri dari
minyak juga. Sementara itu kepala sabun yang terdiri dari air akan melekat
dengan molekul air. Itulah sebabnya sabun bisa membawa minyak dan air sekaligus.
2.
Kesimpulan
Praktikum
Berdasarkan
litelatur, hasil saponifikasi yakni gliserol dan 3CH3(CH2)14CO2Na.
Proses saponifikasi yang kita lakukan menggunakan alkali KOH, dimana alkali tersebut digunakan untuk
pembuatan sabun lunak dan cair, KOH banyak digunakan dalam pembuatan sabun cair
karena sifatnya yang mudah larut dalam air. Pada proses pembentukan sabun yang
kami lakukan sebenarnya bahan dasarnya asam lemak pada proses saponifikasi yang
diubah kembali menjadi lemak. Semakin banyak asam lemak bebas ditangkap, bearti
semakin hilang pula warna merah muda pada campuran larutan tersebut.
Hasil
akhir minyak jelantah berdasarkan praktikum, dari saponifikasi yakni tampak
adanya dua lapisan dimana dibagian atas merupakan asam lemak dengan warna lebih
bening dibandingkan dengan warna lemak sebelumnya, dan dibagian lapisan bawah
air berwarna bening agak keruh yang sebelumnya sempat terlihat adanya gumpalan
berwarna putih. Pada pembentukan sabun, lapisan masih dua lapis, namun pada
hasil akhir terlihat endapan gumpalan berwarna putih. Pada uji asam lemak
bebas, hasil akhirnya yakni tidak terdapat/hanya sedikit terdapat asam lemak
bebas karena warna larutan masih berwarna pink.
Berdasarkan
hasil praktikum pada mentega, diperoleh pada proses saponifikasi ketika
ditambah KOH dan setelah didihkan lapisan bagian atas berwarna kuning keruh sedangkan lapisan bawahnya lebih
bening daripada lapisan atas, namun setelah ditambah alkali menghasilkan
warna kuning pudar. Pada pembentukan sabun, pada hasil akhir terlihat adanya
dua lapisan pada larutan, yakni
lapisan atas berwarna kuning emas, sedangkan bagian bawah putih keruh. Pada uji
asam lemak bebas, hasil akhir didapatkan pada larutan masih terlihat berwarna
pink, hal itu bearti tidak ada asam lemak lemak bebas, atau asam lemak bebas
hanya sedikit sekali.
Berdasarkan hasil praktikum pada ekstrak kemiri,
pada proses saponifikasi, setelah ditambah HCl, larutan Warnanya
menjadi putih susu dan ada gumpalan putih yang terpisah dengan cairannya. Pada pembentukan sabun, saat ditambah hcl terlihat
gelembung kecil di bagian atas, setelah ditambah NaCl gumpalan
putihnya yang asalnya berda di bawah menjadi naik ke atas, dan setelah ditambah CaCL₂ gumpalan
yang berwarna putih nya menjadi hancur.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier,
Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
Jakarta: Gramedia Pusaka Utama
Campbell.
2002. Biologi. Jakarta: Erlangga
Listiawati,
Mila. 2012. Panduan Praktikum Biokimia.
Bandung: UIN SGD Bandung
Poedjiadi,
Anna. 2005. Dasar-Dasar Biokimia.
Jakarta: UI-Press
http://id.wikipedia.org/wiki/Saponifikasi
Slot Machine Games at JCM HOLDINGS - JamBase
BalasHapusPlay 안성 출장안마 Slot Machine Games at JCM HOLDINGS! 정읍 출장샵 강릉 출장마사지 We have a huge selection of Slot Machine Games including slots, Video Poker, 군산 출장안마 Video POKER, Craps 계룡 출장안마 & Video